Alas Ketonggo, adalah hutan dengan luas 4.846 meter persegi,
yang terletak 12 Km arah selatan kabupaten Ngawi. Jawa Timur. Menurut
masyarakat Jawa, Alas Ketonggo merupakan salah satu dari kedua
alas-angker / “wingit” di tanah Jawa.
Disana terdapat kerajaan makhluk-halus, begitu menurut masyarakat. Sedangkan satu hutan lainnya adalah, Alas-Purwa di Banyuwangi. Alas Purwa disebut dengan “Bapak”, sedangkan Alas Ketonggo disebut dengan “Ibu”.
Alas ketonggo ini pernah dijadikan rujukan telesinema horror Angker Batu (Bukan Angker Batu Fiktif Film Jelangkung Di Jawa Barat). Berikut adalah Sinopsis Sinema Angker Batu ; SINOPSIS
- Sinopsis dibawah ini terakhir kali diedit oleh evi Widiarti pada tanggal 13 June 2008 13:50:55 -
Alas Ketonggo itu tempatnya angker, Mas. Medeni. Dalam bahasa Jawa-nya jalmo mara jalmo, jalmo mati, kata Warno memecah kesunyian.
Yudha meliriknya sebentar. Artinya? Artinya siapa yang berani merusak pasti mati....Manda, seorang reporter Voice of Korea, dan Rino, seorang kamerawan junior mendadak hilang secara misterius. Mereka hilang dalam mengemban tugas pertama di luar kota untuk meliput demo penduduk Angker Batu atas penolakan proyek raksasa di Alas Ketonggo, Jawa Timur.
Yudha, atasan Manda yang baru saja menikah, Kanaya, seorang reporter senior yang gila kerja, dan Warno, sopir kocak yang terobsesi menjadi seorang wartawan, melakukan pencarian terhadap Manda dan Rino.
Mereka menyusul ke lokasi Alas Ketonggo. Namun, alangkah terkejutnya mereka karena proyek itu sepi tanpa pekerja dan kota di dekat proyek telah ditinggalkan penduduknya secara misterius.
Anehnya lagi keadaan kota itu utuh tanpa kerusakan; lampu-lampu masih menyala, mobil-mobil diparkir sembarangan di jalan, dan hotel tempat mereka menginap masih lengkap perabotnya. Ke mana penduduk kota itu pergi? Apa yang sebetulnya terjadi terhadap kota itu? Berhasilkah Yudha, Kanaya, dan Warno menemukan Manda dan Rino?
Disana terdapat kerajaan makhluk-halus, begitu menurut masyarakat. Sedangkan satu hutan lainnya adalah, Alas-Purwa di Banyuwangi. Alas Purwa disebut dengan “Bapak”, sedangkan Alas Ketonggo disebut dengan “Ibu”.
Alas ketonggo ini pernah dijadikan rujukan telesinema horror Angker Batu (Bukan Angker Batu Fiktif Film Jelangkung Di Jawa Barat). Berikut adalah Sinopsis Sinema Angker Batu ; SINOPSIS
- Sinopsis dibawah ini terakhir kali diedit oleh evi Widiarti pada tanggal 13 June 2008 13:50:55 -
Alas Ketonggo itu tempatnya angker, Mas. Medeni. Dalam bahasa Jawa-nya jalmo mara jalmo, jalmo mati, kata Warno memecah kesunyian.
Yudha meliriknya sebentar. Artinya? Artinya siapa yang berani merusak pasti mati....Manda, seorang reporter Voice of Korea, dan Rino, seorang kamerawan junior mendadak hilang secara misterius. Mereka hilang dalam mengemban tugas pertama di luar kota untuk meliput demo penduduk Angker Batu atas penolakan proyek raksasa di Alas Ketonggo, Jawa Timur.
Yudha, atasan Manda yang baru saja menikah, Kanaya, seorang reporter senior yang gila kerja, dan Warno, sopir kocak yang terobsesi menjadi seorang wartawan, melakukan pencarian terhadap Manda dan Rino.
Mereka menyusul ke lokasi Alas Ketonggo. Namun, alangkah terkejutnya mereka karena proyek itu sepi tanpa pekerja dan kota di dekat proyek telah ditinggalkan penduduknya secara misterius.
Anehnya lagi keadaan kota itu utuh tanpa kerusakan; lampu-lampu masih menyala, mobil-mobil diparkir sembarangan di jalan, dan hotel tempat mereka menginap masih lengkap perabotnya. Ke mana penduduk kota itu pergi? Apa yang sebetulnya terjadi terhadap kota itu? Berhasilkah Yudha, Kanaya, dan Warno menemukan Manda dan Rino?
Kota terdekat:
Ngawi, Kota Madya Madiun, AMR GROUP - HANA DAE HWA
Koordinat: 7°30'6"S 111°20'22"E